Minggu, 27 Mei 2012

DOA

Gembala Pdt. Vetri B Kumaseh | IBADAH RAYA GBI VOT bertempat di Graha VOT Jl. Palmerah Barat No. 11 F-H Jakarta Pusat


Doa

Doa adalah komunikasi dua arah yang didasari suatu hubungan antara hidup kita dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Doa merupakan napas bagi kehidupan rohani orang percaya. Dalam doa, kita menghadap dan menyampaikan sesuatu pada Tuhan, dan sebaliknya doa juga menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita.


Pengertian doa

Tingkatan hubungan
Dalam doa terdapat beberapa tingkat hubungan:

  1. Umat dengan Allahnya
Setiap orang percaya membangun hubungan dengan Allahnya dalam doa.

  1. Bapa dan anak (Matius 6:8-13; Lukas 11:1-2, 10-13)
Dalam kekristenan, doa bukan sekedar permohonan umat dengan Allahnya, tetapi lebih daripada itu, hubungan anak dengan bapaknya.
Contoh: Hubungan Yesus dengan Bapa tidak pernah putus (Markus 1:35; Yohanes 15:5-8)

  1. Persahabatan (Yohanes 15:15; Mazmur 25:14; 1 Korintus 4:12; Amsal 17:17)
Tingkatan hubungan persahabatan adalah di mana Allah mau mengkomunikasikan kehendak-Nya.
Contoh: Abraham (2 Tawarikh 20:7)

  1. Mempelai
Tingkat paling tinggi di mana kita benar-benar memiliki keintiman dengan Allah.


Prasyarat doa

Doa membutuhkan:
  1. Ruang dan waktu (Daniel 6:11; Matius 6:6)
  2. Iman percaya (Markus 11:24)
  3. Kerinduan akan Tuhan (Mazmur 63:2)
  4. Ketekunan (Kolose 4:2)
  5. Keterbukaan (Filipi 4:6)

Jenis doa

Macam-macam doa:

1. Doa pribadi


2. Doa syafaat

Penuaian jiwa-jiwa melalui doa

Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Dalam penjabaran lebih lanjut, ini mengacu pada pembangunan kubu doa dan menara doa.

Melalui doa-doa di kubu doa dan menara doa, maka kita mulai memenangkan dan mempertahankan suatu wilayah dengan doa:
  • Melakukan serangan terus-menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu daerah/wilayah, melalui kubu-kubu doa.
  • Memberikan penjagaan 24 jam atas kota/wilayah terhadap serangan musuh, dengan mendirikan menara doa.

Yesaya 62:6-7Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.


KUBU DOA

Kubu doa adalah benteng pertahanan rohani yang dibuat pada wilayah-wilayah di tengah-tengah jemaat melalui kelompok-kelompok seorang pendoa atau pemimpin kelompok untuk mulai memenangkan dan mempertahankan wilayah tersebut.

Latar belakang

Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara membangun kubu-kubu doa dan Menara Doa. Daud menyanyikan sebuah pujian kepada Tuhan setelah Tuhan melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul, "... Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, ..." (Mazmur 18:3).

Dengan kubu doa, dilakukan serangan terus menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu wilayah. Melalui kubu-kubu doa, maka orang kuat di wilayah-wilayah dapat kita ikat, dan selanjutnya kita dapat merampas jiwa-jiwa dan berkat. Matius 12:29Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.


Fungsi
Kubu doa berfungsi sebagai:

Mengenal musuh

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (1 Korintus 9:26)

Dalam kubu pertahanan, kita perlu mengenali siapa musuh kita. Berikut adalah gambaran tentang musuh kita (iblis):

  1. Makhluk ciptaan (malaikat) yang jatuh (Yesaya 14; Wahyu 12:7-9)
  2. Lebih kuat dari manusia, tetapi tidak lebih kuat dari kita yang di dalam Kristus (Lukas 18:19-20)
  3. Tidak maha hadir dan tidak maha tahu (Efesus 4:7)
  4. Tidak dapat melawan nama Yesus dan darah Yesus (Wahyu 12:11)
  5. Bapa segala pendusta (Yohanes 8:42-47)
  6. Pencuri, pembunuh, pembinasa (Yohanes 10:10)
  7. Pendakwa (Wahyu 12:10)

Selain itu, dalam manusia sendiri terdapat 2 musuh lagi, yaitu dunia dan kedagingan.

Iblis memiliki hirarki (Efesus 6:12):
  1. Pemerintah-pemerintah, yaitu roh-roh yang menguasai suatu negara
  2. Penguasa-penguasa, yaitu roh-roh yang menguasai provinsi-provinsi
  3. Penghulu-penghulu, yaitu roh-roh yang mengikat suatu kota dengan dosa
  4. Roh-roh jahat di udara, yaitu roh-roh yang mengganggu anak-anak Tuhan dengan hal-hal yang sepele, tapi seringkali justru membuat anak-anak Tuhan jatuh.

Ada 4 senjata iblis (4D):
  1. Delays (penundaan)
  2. Deceive (penipuan)
  3. Distraction (pengalihan perhatian, broken focus)
  4. Disappointment (kekecewaan)

Doa dalam kubu doa

Doa-doa yang didoakan dalam kubu doa adalah: (2 Tawarikh 7:14)
  1. Doa minta ampun dan perlindungan darah Yesus
  2. Doa syafaat
  3. Doa peperangan (pemetaan, pengintaian, dan doa keliling)

Tempat dan jumlah

Kubu doa dapat dibuat di mana saja, di mana 2-4 orang bersama berdoa untuk wilayah mereka dengan dipimpin oleh seorang pendoa atau seorang pemimpin


RUMAH DOA

Rumah doa, secara fisik, adalah tempat di mana umat Tuhan menaikkan doa, pujian, dan penyembahan, dan Allah hadir di tengah-tengah mereka. Secara rohani, rumah doa adalah kehidupan rohani umat Tuhan yang dipenuhi doa, pujian, dan penyembahan seperti kedua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba Allah (Wahyu 5:8).

mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. (Yesaya 56:7)

Rumah doa, secara fisik, adalah tempat di mana umat Tuhan menaikkan doa, pujian, dan penyembahan, dan Allah hadir di tengah-tengah mereka. Secara rohani, rumah doa adalah kehidupan rohani umat Tuhan yang dipenuhi doa, pujian, dan penyembahan seperti kedua puluh empat tua-tua di hadapan Anak Domba Allah.

Latar belakang

Pesan mengenai rumah doa diberikan oleh Tuhan untuk mempersiapkan umat Tuhan menghadapi tuaian besar. Penuaian besar itu akan dan sedang terjadi baik di bangsa Indonesia maupun di bangsa-bangsa. Namun demikian, penuaian juga selalu disertai goncangan besar. Semakin besar tuaian, semakin besar juga goncangannya.

... mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. (Yesaya 56:7)

Wahyu 5:8 mencatat 24 tua-tua berdiri di hadapan Anak Domba dan masing-masing membawa:

  1. Kecapi - berbicara mengenai pujian dan penyembahan
  2. Cawan emas - berbicara mengenai doa
Wahyu 8:3-5 menyatakan bahwa ketika doa, pujian, dan penyembahan dinaikkan, maka malaikat mengambil pedupaan dan menambahinya dengan api dari mezbah dan melemparkannya ke bumi, maka terjadi goncangan besar di bumi. Bagi orang dunia, goncangan berbicara mengenai penghukuman, tetapi bagi kita adalah penuaian jiwa-jiwa.

Pola rumah doa

Ada beberapa pola rumah doa:
  1. Pola Tabernakel Musa (Keluaran 25:8)
  2. Pola Tabernakel Daud (2 Tawarikh 1:4; 1 Tawarikh 16:1; 2 Samuel 6:17)
  3. Pola Bait Suci Salomo (1 Tawarikh 28:11-20)
Karakter rumah doa

Ada 10 karakter rumah doa (dengan Bait Suci Salomo):
  1. House of Sacrifice atau Rumah Persembahan (2 Tawarikh 1:6; 2 Tawarikh 7:4-5)
  2. House of Praise and Worship atau Rumah Pujian dan Penyembahan (2 Tawarikh 5:13)
  3. House of Prayer atau Rumah Doa (2 Tawarikh 6:12-42)
  4. House of Glory atau Rumah Kemuliaan (2 Tawarikh 5)
  5. House of Wisdom atau Rumah Hikmat (1 Raja 4:29-31)
  6. House of Spiritual Gifts atau Rumah Karunia Roh (1 Raja 7:49)
  7. House of God's Words atau Rumah Firman
  8. House of Authority atau Rumah Otoritas (1 Raja 4:21)
  9. House of Prosperity atau Rumah Kemakmuran (2 Tawarikh 1:14-17)
  10. House of Peace atau Rumah Kedamaian (1 Raja 4:24-25)

MENARA DOA

Menara doa adalah pusat penjagaan untuk suatu kota dan biasanya didirikan di tempat yang tinggi dan strategis untuk bisa mengamati keadaan kota atau daerah sekelilingnya.

Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. (Habakuk 2:1)

Menara doa adalah pusat penjagaan untuk suatu kota dan biasanya didirikan di tempat yang tinggi dan strategis untuk bisa mengamati keadaan kota atau daerah sekelilingnya. 

Habakuk 2:1, Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. 

Menara doa secara fisik untuk GBI VOT terletak di GRAHA VOT


Latar belakang

Gembala Pembina, Pdt Dr Ir Niko Njotorhardjo, menerima sebuah tuntunan Tuhan bahwa tanpa menara doa tidak ada penuaian.

Sebuah menara adalah pusat penjagaan atas kota. Sebelum sebuah kota dibangun, maka terlebih dahulu dibangun tembok yang mengelilingi kota tersebut. Menara adalah bagian dari tembok yang berfungsi sebagai tempat pengintaian dan penjagaan (Nehemia 1:3, 2:17). Dengan demikian menara doa dapat disebut juga:

  1. Tempat yang tinggi/kehidupan rohani yang tinggi atau intim (Habakuk 2:1-2)
  2. Berjaga-jaga dalam doa 24 jam (Yesaya 62:6-8)
  3. Kesatuan hati atau unity (Yohanes 15:1-8)
Tujuan

Tujuan mendirikan menara doa adalah:
  1. Tempat pengaduan dan ratapan kepada Tuhan (Habakuk 2:4)
  2. Tempat penyimpanan senjata (doa dan firman) (Kidung 4:4)
  3. Tempat penjagaan kebun anggur (berkat) (Yesaya 5:1-2)
  4. Tempat di mana pemerintahan dilakukan (Mikha 4:8)
  5. Tempat menyatakan keberhasilan/kesejahteraan kota (Mazmur 48:13)

Doa-doa di menara doa

Berikut adalah macam-macam doa yang dipanjatkan di menara doa:
  1. Doa syafaat (1 Timotius 2:1-2; Efesus 6:18)
  2. Doa ratapan (Zakaria 12:10; Nehemia 1:4)
  3. Doa peperangan (Mazmur 2:6; Yosua 5:15; Yoel 2:1)
  4. Doa dalam tuntunan Roh Kudus (Yehezkiel 37:1-14)
  5. Doa ucapan syukur (Filipi 4:6)
  6. Masuk perhentian/penantian (Mazmur 37:7a)
Pola penyembahan di Menara

Yesaya 62:6-7, Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.

Penyembahan di menara doa memiliki pola sebagai berikut:
  1. Tidak akan berdiam diri (aktif) - keep flow
Menaikkan nyanyian syukur, pujian, bermazmur, berdoa, menyembah dalam roh.

  1. Mengingatkan Tuhan kepada Sion
Mengucapkan janji-janji Allah.

  1. Jangan biarkan Tuhan tinggal tenang
Menaikkan doa yang tak jemu-jemu dengan kasih dan kerendahan hati.


MEZBAH KELUARGA

Mezbah keluarga adalah sikap hati keluarga yang bersatu dalam takut akan Tuhan (Yosua 24:15) dan juga waktu setiap hari yang diluangkan oleh keluarga dalam hadirat Tuhan.

Ikatan keluarga

Matius 12:25, Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan

Mezbah keluarga meningkatkan ikatan dalam keluarga, terutama dalam hal:
Fungsi

Mezbah keluarga berfungsi untuk:
  1. Perisai bagi keluarga (Nehemia 7:3; Yehezkiel 13:5; Keluaran 12; Yesaya 4:2,5,6; Mazmur 91)
  2. Tinggal di dalam pengurapan dan untuk menikmati berkat yang spesifik (Wahyu 6:6; Mazmur 133:1-3)
  3. Mempersiapkan bahtera rumah tangga untuk hari pengangkatan (Matius 24:37)

PEMULIHAN PONDOK DAUD

Pemulihan Pondok Daud

Pemulihan Pondok Daud adalah lawatan Allah yang dahsyat bagi bangsa-bangsa pada akhir zaman. Tuhan memberikan visi kepada Pdt Ir Niko Njotorahardjo dalam menyambut pemulihan Pondok Daud pada akhir zaman ini untuk mempersiapkan banyak hamba Tuhan yang berkarakter Kristus, berwawasan profetik, dan memiliki keahlian dalam bidang doa, musik, pujian, dan penyembahan. Pemulihan Pondok Daud juga berbicara mengenai hamba-hamba Tuhan yang merupakan penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran.

Dasar Firman Tuhan

Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

"Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,

Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,

Tahap-tahap pemulihan

Ada 3 tahap pemulihan Pondok Daud, yaitu:

  1. Yang pertama-tama dipulihkan adalah pemulihan dari bangsa Israel.
Bangsa Israel resmi menjadi satu negara pada tanggal 4 Mei 1948 seperti Firman Tuhan dalam Amos 9:14-15.

  1. Pemulihan berikutnya adalah pemulihan gereja Tuhan.
Dalam Kisah 15:1-21 menjelaskan bahwa keselamatan tidak hanya diberikan oleh bangsa Yahudi saja tetapi keselamatan diberikan kepada segala bangsa. Pemulihan terlihat dimulai tahun 1950-an yaitu pemulihan jawatan penginjil, kemudian tahun 1960-an pemulihan jawatan gembala, tahun 1970-an pemulihan jawatan guru, tahun 1980-an pemulihan jawatan nabi, dan tahun 1990-an pemulihan jawatan rasul. Semua sudah Tuhan pulihkan dan tahun 2000-an terjadi pergerakan orang-orang kudus.
Pada waktu Tuhan Yesus datang, orang percaya haruslah sempurna (tak bercacat/tak bercela) roh, jiwa, dan tubuh terpelihara dengan baik. Roh, jiwa, dan tubuh haruslah kuat. Dalam Matius 24:14 menjelaskan bahwa Injil Kerajaan akan diberitakan ke seluruh dunia, dan sesudah itu tiba kesudahannya. Dalam organisasi misi dunia mengatakan bahwa Injil Keselamatan akan didengar oleh seluruh bangsa tahun 2025 (menurut data statistik, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lambat), Gereja sudah ada di 232 bangsa-bangsa, inilah penuaian terbesar zaman ini, dan Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam 2000 bahasa.

  1. Pemulihan yang ketiga adalah doa, pujian, dan penyembahan bersama-sama siang dan malam.
Tuhan membawa jemaatnya untuk melakukan doa, pujian, dan penyembahan bersama-sama siang dan malam dengan dasar kasih Tuhan yaitu kembali kepada kasih yang mula-mula terus menerus secara kontinyu.





Selamat datang di Website blog GBI VOT - Gembala Pdt. Vetri B Kumaseh - Voice of Transformation... TUHAN YESUS MEMBERKATI...!!!!!